Positif Indonesia Emas 2045

07.23

Positif Indonesia Emas 2045
Oleh : Widya Amala Sholikhah
NIM : 165150201111277
Kelompok/Cluster : 26/7

Visi Indonesia 2045 merupakan visi yang digadang-gadang sebagai puncak tercapainya cita-cita bangsa Indonesia. Menjadi negara maju, makmur, bebas kemiskinan, sampai saat ini memang masih berupa khayalan dan mimpi belaka bagi rakyat Indonesia. Bagaimana tidak, saat ini kemiskinan di Indonesia masih mencapai angka 28,01 jiwa.  Masalah-masalah kecurangan yang terjadi di kalangan pemerintah pun semakin meraja lela. Selain itu pendidikan yang belum merata, kasus-kasus korupsi yang terus bermunculan, hukum yang semakin hari semakin tajam ke bawah dan tumpul ke atas, serta masih banyak daerah-daerah Indonesia yang belum terjamah teknologi modern, membuat banyak kalangan masyarakat semakin merasa cita-cita untuk memajukan bangsa ini semakin jauh untuk dicapai.
Munculnya wacana Indonesia Emas, membuat semangat masyarakat yang mulai padam akan tercapainya cita-cita bangsa, kini kembali menyala. Berawal dari Pak Habibie dalam salah satu seminar di Bandung mengatakan bahwa kelak pada 2045 Indonesia akan menjadi Negara Super Power baru. Wacana ini mengacu pada usia Indonesia yang mencapai 100 tahun yang diharapkan mampu menjadi negara yang maju. Tak sedikit masyarakat yang mengganggap wacana ini bukanlah menjadi harapan palsu semata.
Menurut saya, wacana ini tidak hanya akan menjadi mimpi belaka apabila masalah-masalah yang tengah melanda Indonesia saat ini bisa diberantas hingga ke akar-akarnya. Tidak ada salahnya kita berusaha terlebih dahulu untuk merubah bangsa kita menuju yang lebih baik sebelum berpesimis dan membiarkan negara kita begini-begini saja bukan? Saat ini, yang diperlukan Indonesia hanyalah semangat masyarakat untuk berubah, tidak hanya dari kalangan masyarakatnya saja ataupun pemerintahnya saja, namun kasta ini perlu bersatu dan bekerja sama demi mewujudkan kesejahteraan bangsa ini.
Saat ini, masalah paling mendasar yang harus diperbaiki di Indonesia adalah kulaitas Sumber Daya Manusia, karena untuk mencapai terwujudnya Indonesia emas, diperlukan generasi yang mampu bersaing secara global dengan bermodalkan kecerdasan yang komprehensif antara lain produktif, inovatif, dan berperadaban unggul. Saat ini, negara kita memang tergolong negara dengan kemampuan daya manusia yang tertinggal jauh dari negara-negara lain. Padahal, apabila dilihat dari sumber daya alam yang kita miliki, negara kita bisa menjadi negara nomer 1 di dunia. Oleh karena itu, perbaikan sumber daya manusia ini bisa dimulai dengan perbaikannya sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Hanya melalui pendidikan, bangsa kita menjadi maju dan dapat mengejar ketertinggalan dari bangsa lain, baik dalam bidang sains dan teknologi maupun ekonomi. Peran pendidikan juga penting dalam membangun peradaban bangsa yang berdasarkan atas jati diri dan karakter bangsa. Pendidikan perlu menyeimbangkan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dengan tetap memegang nilai-nilai tradisional yang relevan dan modern.
Adapun langkah-langkah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah dengan strategi membuka akses pendidikan sedini mungkin serta pendidikan sepanjang hayat (long-life education) melalui pendidikan yang berkarakter, kemudian konsisten membina nilai-nilai religius, budi pekerti, kebangsaan, dan nilai-nilai budaya Indonesia. Sistem pendidikan di Indonesia saat ini masih belum bisa menyiapkan siswa yang mampu berpikir tinggi dan relevan dengan kehidupan. Sistem pendidikan di Indonesia masih menjadi sebuah kerancuan. Pendidikan di Indonesia masih menggunakan metode ajar yang kurang efektif jika dibandingkan dengan negara lain. Pembelajaran yang dijalankan di luar negeri lebih banyak menekankan penyiapan pendidikan yang benar-benar dibutuhkan sesuai perkembangan yang ada. Kurikulum pendidikan di Indonesia masih kurang menekankan pentingnya studi yang dalam dan berkelanjutan mengenai wawasan nusantara. Hal ini akan merugikan pada saat peserta didik memasuki dunia kerja. Orientasi utama mereka mungkin lebih mengarah terhadap materi dan bukannya memberi kontribusi terhadap negara.
Selain itu, kurikulum pendidikan di Indonesia dari segi pengajaran, masih kurang mengarahkan peserta didik untuk nantinya jika telah lulus menempuh pendidikan formal untuk menciptakan sesuatu. Hal ini akan membentuk kepribadian yang konsumtif. Oleh karena itu perlu kerja cepat negara kita  untuk menyetarakan mutu pendidikan kita dengan negara lain. Diperlukan regulasi yang khusus untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang ada agar kita tidak ketinggalan dengan negara lain. Perbaikan kualitas yang ada bisa di lakukan berawal dari perbaikan kualitas si pengajar. Dari segi pengajar kualitasnya pastinya berbeda dengan negara-negara maju. Semakin bermutu seorang guru yang ada, akan bermutu pula pola ajar yang diterapkan demi pendidikan lebih baik lagi. Walaupun guru atau pengajar bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi. Sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memiliki andil yang sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.
Disamping itu, kesejahteraan guru juga sangat berpengaruh. Hal ini penting dan berpengaruh jika kesejahteraan seorang pengajar belum terpenuhi, kemungkinan besar akan sulit bagi pengajar untuk menyampaikan bahan ajar terhadap peserta didik dengan optimal karena bisa saja motivasi mereka untuk mentransfer ilmu menjadi berkurang. Dan konsentrasi pendidik pun lebih mengarah terhadap bagaimana memenuhi kebutuhannya sendiri.
Penunjang lainnya yaitu dari prasarana yang ada harus sesuai dengan perkembangan pendidikan yang ada di negara-negara maju, karena saat ini fasilitas yang didapatkan para pengajar maupun pelajar di negeri ini masih sangat kurang. Untuk sarana fisik, banyak sekali lembaga pendidikan di Indonesia yang tidak layak untuk digunakan. Banyak pula sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, atau bahkan masih ada lembaga pendidikan yang belum memiliki gedungnya sendiri, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, serta buku perpustakaan yang tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak sesuai standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya.
Oleh karena itu, peran pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah ini adalah dengan meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan di Indonesia, mengatasi ketidakmerataan dalam akses pendidikan seperti ketidak merataan di desa dan kota, serta jender, meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan dosen, menambah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan, merencanakan pembangunan infrastruktur seperti menambah jumlah komputer dan perpustakaan sekolah, meningkatkan anggaran pendidkan, menggunakan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan, dan pembiayaan masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas pendidikan.
Yang terjadi saat ini adalah pemerintah masih kebingungan arah dalam mencari solusi terbaik yang bisa mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Sedangkan dari rakyat sendiri sebagai pelaku sekaligus penikmat pendidikan hanya bisa termangu tanpa bisa berbuat apa-apa selain mengkritisi habis-habisan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Sungguh bukan tindakan yang respontif jika kita sebagai pelaku sekaligus penikmat pendidikan hanya bisa mengkritk tanpa bisa berbuat sesuatu untuk nasib pendidikan di Indonesia atau paling tidak memberikan usulan bagaimana solusi yang sekiranya tepat untuk permasalahan-permasalahan saat ini. Oleh karena itu, semua peran sangat dibutuhkan untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia agar pendidikan di Indonesia mengalami pemerataan, peningkatan dan perubahan yang signifikan. Agar kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat, perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak. Baik itu dari pemerintah maupun dari masyarakat sebagai pelaku dan penikmat pendidikan. Peran serta masyarakat dalam kemajuan kualitas pendidikan di negara ini sangat diharapkan agar tercipta suatu hubungan timbal balik yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintahpun harus bisa meningkatkan birokrasi negara ini agar semua kebijakan yang diambil menyangkut peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dapat berjalan dengan lancar dan dapat meminimalisir hambatan yang mungkin muncul.

Apabila semua masalah-masalah diatas sudah bisa teratasi, saya yakin wacana Indonesia emas 2045 tidak akan menjadi khayalan fiksi semata. Karena dengan perbaikannya sumber daya manusia, perbaikan ssistem pendidikan dan pemerataan pendiikan di Indonesia, tak akan ada lagi generasi yang kekurangan ilmu, tak akan ada lagi generasi yang tertinggal, sehingga kami para generasi penerus akan menggantikan pemimpin-pemimpin kelak, mampu menjadi pemimpin yang berjiwa intelek, cerdas, dan mampu merubah segala masalah-masalah yang terjadi sebelumnya. Tak akan ada lagi kemiskinan, dan kesejahteraan rakyat bisa terpenuhi. Tak akan ada lagi hukum yang tak adil, sehingga istilah tumpul ke atas dan runcing ke bawah itu tak akan terdengar. Dengan demikian, kelak saya bersama dengan generasi muda lainnya mampu menjadi kaum intelektual yang tidak apatis dan yakin bahwa visi Indonesia Emas 2045 bukan hal yang sulit untuk dicapai.

You Might Also Like

0 komentar